Produk
pangan dan jenis pangan olahan baru akan terus berkembang, apalagi Kota
Yogyakarta sebagai kota destinasi wisata, terjadi pertumbuhan teknologi maupun
jenis pangan yang diproduksi oleh pelaku usaha. Baru-baru ini sedang booming makanan
dan produk olahan dari daun Kelor mulai dari sayur bobor, minuman bubuk,
keripik, bubuk tabur, jus, dan
lain-lainnya. Kelor atau merunggai (Moringa oleifera)
adalah sejenis tumbuhan dari suku
Moringaceae.
Tumbuhan ini memiliki ketinggian batang 7—11 meter.
Daun kelor berbentuk bulat telur dengan ukuran kecil-kecil bersusun majemuk
dalam satu tangkai, dapat dibuat sayur atau obat. Bunganya berwarna putih
kekuning-kuningan dan tudung pelepah bunganya berwarna hijau; bunga ini keluar
sepanjang tahun dengan aroma bau semerbak. Buah kelor berbentuk
segitiga memanjang yang disebut kelentang, juga dapat disayur. Nama umum
Indonesia : Kelor, limaran (Jawa) Inggris : Moringa, ben-oil tree, clarifier
tree, drumstick tree Melayu : kalor, merunggai, sajina Vietnam : Chùm ngây
Thailand : ma-rum Pilipina : Malunggay (Sumber : Wikipedia bahasa Indonesia). Pada
awalnya masyarakat menanam Kelor dimanfaatkan hanya sebatas untuk rambatan atau
tajar dan tanaman pagar. Seiring perkembangan pengetahuan banyak masyarakat
yang mengakui dan meyakini manfaat Kelor bagi kesehatan.
Produk
Kelor telah disepakati masuk kedalam Obat Tradisional karena ada efek farmakologisnya. Bentuk
sediaan Obat Tradsional yang dapat dibuat berupa kapsul, rajangan, tablet atau
serbuk, dengan perizinan di Badan POM (POM TR diikuti angka 9 digit). Sedangkan jika masuk
kategori produk pangan, juga diperbolehkan karena pengolahannya sederhana dan risiko rendah, asalkan tidak mencantumkan
klaim khasiat. Perizinan produk pangan Kelor bisa dilakukan ke Dinas Kesehatan
kabupaten/ kota (PIRT diikuti 15 digit angka).
Produk
Kelor di pasaran banyak yang sudah berizin edar, baik sebagai obat tradisional
(misalnya Sari Daun Kelor, Ekstrak Daun Kelor, Kapsul Daun Kelor,dll), maupun
sebagai produk pangan (misalnya Madu Daun Kelor, Minuman Kelor, Wedang Kelor,
dll). Produk Obat Tradisional Daun Kelor biasanya berklaim dapat digunakan
untuk memelihara kesehatan. Izin edar produknya BPOM TR (diikuti angka 9 digit
angka) dapat dicek di website Badan POM www.pom.go.id
atau melalui aplikasi android Cek BPOM.
Secara empiris, daun Kelor bermanfaat
sebagai berikut :
1. membantu meredakan demam, caranya :
kulit batang Kelor ditumbuk dan dipanaskan lalu diletakkan diatas perut.
2. membantu mengurangi gatal pada kulit
seperti kurap, daun Kelor yang masih hijau diremas-remas ditangan dengan
sedikit kapur hingga keluar cairan kental yang berwarna hijau kekuningan,
cairan ini lalu dioleskan pada kulit yang sakit.
(Sumber
: Heyne K Tumbuhan berguna Indonesia, Jakarta : Yayasan Sarana Wana Jaya; 1987)
Kandungan
dalam 100 gram daun Kelor (Moringa Oleiferalam) kering mengandung Vitamin A (10
kali lebih banyak daripada wortel), Vitamin C (12 kali lebih banyak daripada
jeruk), Kalsium (17 kali lebih banyak daripada pisang), Zat Besi (25 kali lebih
banyak daripada Bayam) dan Protein (9 kali lebih banyak daripada Youghurt).(Sumber
: Fuglie, 1999, Revised in 2001 and publised as The Miracle Tree : The Multiple
Attributer of Moringo, pp 172).
Ditulis oleh : Wulandari, STP
Unit
Layanan Pengaduan Konsumen (ULPK) BBPOM di Yogyakarta
Jl.
Tompeyan, Tegalrejo, Yogyakarta
WA : 085290057373
No comments:
Post a Comment