Sinyal
oh Sinyal
Bertempat
tinggal di pedesaan yang asri di ujung timur Prambanan Sleman Yogyakarta,
keluarga kami bak hidup di surga, damai dan bahagia. Lingkungan yang nyaman dan
sejuk dikelilingi pohon-pohon yang rindang dengan suara burung, ayam dan hewan
lainnya yang merdu menjadi penghibur kami setiap hari.
Salah satu kendala yang kami rasakan adalah kendala sinyal, posisi desa kami yang berada dibawah perbukitan dan masih banyaknya pohon-pohon yang tinggi menjulang di sekitar rumah, menjadikan sinyal atau jaringan internet disini kurang lancar. Sejak diterapkannya kebijakan Work From Home (WFH) karena Pandemi Covid-19, kebutuhan internet menjadi salah satu kebutuhan pokok yang tidak terhindarkan karena sangat menunjang kelancaran proses dalam bekerja misalnya untuk mengikuti rapat-rapat online, webinar, pelatihan maupun untuk pengiriman email, materi dan data-data lainnya. Untuk itu kami berupaya memenuhinya dengan mencari penyedia jasa layanan penyediaan internet atau wifi, beberapa jasa layanan penyedia internet sudah kami hubungi dan sudah datang untuk melakukan survei, namun semua penyedia menyatakan bahwa rumah kami tidak bisa dilalui oleh jaringan internet. Beberapa bulan kemudian, kabar baik akhirnya datang, rumah kami bisa terpasang jasa internet dengan ketentuan harus berombongan minimal 3 (tiga) orang pelanggan. Setelah mengajak tetangga kanan kiri, akhirnya jasa penyediaan internet bisa terpasang, kendala sinyal sudah teratasi, sinyal dan internet lancar jaya.
Matlis
Pet……waaawwww….teriakan biasanya langsung terdengar ketika baru mengikuti zoom meeting tiba-tiba mati listrik (matlis), itu adalah kejadian yang sering kami alami, terutama saat hujan tiba. Kalau sudah seperti ini, segera kami ambil motor untuk mencari tempat lain yang tidak terkena mati listrik, jika mati listrik maka otomatis sinyal terputus. Untuk melanjutkan aktifitas online bisa dilakukan didepan toko atau di tempat strategis lainnya, sambil menunggu kabar baik dari rumah bahwa listrik sudah menyala kembali.
WFH
Tetap Tangguh Berkinerja
Sebagai salah satu Aparatur Sipil
Negara (ASN) di lingkungan Badan POM, khususnya di wilayah ketugasan BBPOM di
Yogyakarta, saya siap mendukung kinerja organisasi disaat apapun, termasuk saat
Pandemi Covid-19 seperti sekarang ini. Mengupayakan segala daya upaya termasuk
salah satunya memperjuangkan sinyal,
adalah upaya agar dapat berkinerja dengan baik kapan saja baik saat Work From Office (WFO) maupun WFH. Selain memperjuangkan sinyal, saya
mendukung penerapan budaya organisasi, yang menjadi salah satu kunci
keberhasilan suatu organisasi agar dapat bertahan di masa Pandemi Covid-19.
Organisasi dengan budaya organisasinya kuat akan lebih tangguh ketimbang yang
budayanya tidak kuat. Kultur yang ada di sebuah organisasi ikut menentukan cara
organisasi beradaptasi di masa pandemi. Dalam hal ini kompetensi karyawan
organisasi diasosiasikan sebagai perangkat yang digunakan untuk bertahan. WFH tetap bersemangat mengikuti
peningkatan kompetensi baik yang dilaksanakan oleh Badan POM, melalui Pusat
Pengembangan Sumber Daya manusia (PPSDM) maupun yang dilaksanakan oleh internal
BBPOM di Yogyakarta.
Ciri-ciri budaya organisasi yang kuat adalah :
1. Anggota-anggota organisasi loyal kepada
organisasi
2.
Pedoman bertingkah laku digariskan
dengan jelas, dimengerti, dipatuhi dan dilaksanakan oleh orang-orang di dalam
organisasi sehingga bekerja menjadi sangat kohesif.
3. Nilai-nilai
yang dianut organisasi tidak hanya berhenti pada slogan, tetapi dihayati dan
dinyatakan dalam tingkah laku sehari- hari secara konsisten oleh orang-orang
yang bekerja dalam organisasi.
4. Organisasi memberikan tempat khusus kepada pahlawan-pahlawan organisasi dan secara sistematis menciptakan bermacam-macam tingkat pahlawan.
5. Dijumpai banyak ritual, mulai dari ritual sederhana hingga yang mewah.
6. Memiliki jaringan kultural yang menampung
cerita-cerita kehebatan para pahlawannya
Satu setengah tahun sudah Indonesia menghadapi Pandemi Covid-19, sejumlah adaptasi baru harus dilakukan agar tetap bisa berdamai dengan pandemi yang yang sedang di hadapi. Adanya kebijakan pemerintah seperti Pemberlakuan Pembatasan Kegiatan Masyarakat (PPKM), kebijakan WFH bagi pegawai mengharuskan organisasi untuk menyesuaikan. Berikut sejumlah penyesuaian yang dilakukan oleh BBPOM di Yogyakarta dalam beradaptasi dengan Pandemi Covid-19 :
Kegiatan |
Sebelum Pandemi
Covid-19 |
Selama Pandemi
Covid-19 |
Kehadiran |
Work From Office (WFO) Ke kantor BBPOM
di Yogyakarta di Jln Tompeyan 1, Tegalrejo Yogyakarta |
Work From Home (WFH) |
Presensi pegawai |
Finger Print setiap hari kerja, hari kerja Senin sampai Kamis pukul 08.00
sampai 17.00 WIB, hari Jumat 08.00 sampai 16.30 WIB |
Setiap hari kerja di Aplikasi Online HadirKoe (pusat), hari kerja
Senin sampai Kamis pukul 08.00 sampai 17.00 WIB, hari Jumat 08.00 sampai
16.30 WIB |
Apel disiplin |
Setiap pagi hari di halaman kantor, dengan
pelafalan visi misi oleh pegawai secara bergantian, laporan apel manual,
pengumuman |
Setiap pagi secara online zoom meeting,
dengan menyanyikan lagu Indonesia Raya, mengisi link laporan apel melalui google
form, pengumuman |
Upacara |
Setiap peringatan hari besar sesuai edaran
Pemerintah |
Setiap peringatan hari besar sesuai edaran
Pemerintah mengikuti secara live
televisi atau youtube. Apel/ Upacara setiap hari Senin sesuai edaran
Menteri Pendayagunaan Aparatur Negara dan Reformasi Birokrasi Nomer
B/81/M.KT.00/2021 tanggal 14 Juni 2021 tentang Himbauan Pelaksanaan Apel
Pagi. |
Rapat/ Pertemuan/ Penyampaian
ide-usulan-inovasi |
Dilaksanakan di dalam kantor dan di luar kantor |
Dilaksanakan secara daring dan luring terbatas
di kantor (aula, ruang meeting) dan di
luar kantor (hotel) dengan menerapkan protokol kesehatan, pengecekan suhu,
pengisian form self assesment |
Pelayanan Publik |
Tatap muka : di Ruang Pelayanan Publik Gedung
Bima, di Mal Pelayanan Publik Sleman, Kulon Progo dan Kota Yogyakarta. Online : website, whatshap, email, telepon, media sosial |
Melalui online
website, whatshap, email, media sosial |
Uji Sampel Laboratorium |
Dilaksanakan di laboratorium dengan time line yang telah ditetapkan |
Dilaksanakan di laboratorium dengan time line yang telah disesuaikan
dengan kebijakan PPKM |
Ritual/ serangkaian kegiatan jasmani rohani
dan penghargaan untuk karyawan |
Senam setiap hari Jumat pagi, minum jamu
bersama, bimbingan mental secara berkala, pengajian setiap hari Jumat dan
menyambut hari besar, sedekah setiap Jumat minggu kedua dan keempat, bakti
sosial, penyembelihan hewan qurban,
learning organization, sinau bareng ( studi tiru dari instansi lain),
lomba kreativitas, employee of the
month |
Dilaksanakan kegiatan dengan menerapkan
protokol kesehatan : Bimbingan mental secara berkala, bakti sosial,
penyembelihan hewan qurban, sinau bareng (studi tiru dari instansi lain),
lomba kreativitas, employee of the
month |
Tabel Penyesuaian Kegiatan Karena Adanya Pandemi Covid-19
Penerapan
budaya organisasi sudah kuat, adanya Pandemi Covid-19 dapat diatasi oleh
pimpinan dan seluruh karyawan dengan berbagai tahapan penyesuaian, baik tahapan
penyesuaian mengikuti aturan pemerintah maupun tahapan sesuai kondisi setempat.
Selain itu juga telah dilakukan mitigasi (pemantauan) risiko terhadap kegiatan
yang dilakukan meliputi risiko gangguan kesehatan dan keselamatan keselamatan
kerja.
Adanya
Pandemi Covid-19 dan PPKM juga tidak menghalangi untuk terus berinovasi, salah
satu yang inovasi yang dijalankan yaitu Aksi Gerdarku Bebas Boraks (GeBer)
yaitu inovasi pemberdayaan masyarakat dengan pembentukan 50 kader dan 1.000
duta, untuk mensosialisasikan bahaya penggunaan Bleng/ Boraks pada Krupuk/
Lempeng Gendar dan Puli. Aksi dijalankan dengan menerapkan protokol kesehatan
dan koordinasi dijalankan lebih banyak dengan melalui online, tentu saja aksi ini juga mengandalkan dukungan ketersediaan
paket internet.