INFORMASI OBAT DAN MAKANAN

menu

Thursday 10 February 2022

MENDUKUNG BANGKITNYA EKONOMI MIKRO MELALUI PROGRAM PASAR AMAN BADAN POM MENUJU INDONESIA TANGGUH INDONESIA TUMBUH

 MENDUKUNG BANGKITNYA EKONOMI MIKRO MELALUI PROGRAM PASAR AMAN BADAN POM MENUJU INDONESIA TANGGUH INDONESIA TUMBUH

Oleh: Lisana Fajarwati, STP


Mendung menggelayut, rintik hujan masih bergulir tatkala beberapa petugas Badan Pengawas Obat dan Makanan (BPOM) tiba. Usaha ekonomi mikro di salah satu pasar terbesar dan tersibuk di Kabupaten Kulonprogo ini tampak sedang ramainya menjelang libur Natal dan tahun baru walaupun saat itu masih dalam suasana Pemberlakuan Pembatasan Kegiatan Masyarakat (PPKM). Tempat ini menjadi salah satu wilayah strategis pertemuan pedagang dan pembeli lintas provinsi Jawa Tengah dan Daerah Istimewa Yogyakarta (DIY).

Kendaraan yang membawa petugas BPOM segera merapat dan mengambil posisi parkir yang strategis. Dengan body-nya yang gagah dan suara klakson yang merdu menggelegar, untuk sejenak mampu memancing perhatian civitas pasar, walau tak lama setelahnya mereka kembali melanjutkan aktivitasnya.


Para petugas dari berbagai fungsi pun segera bergegas menunaikan tugas, ditemani dengan suara rintik hujan yang tak akan pernah sedikitpun menyurutkan langkah meskipun berkejaran dengan deadline pekerjaan akhir  tahun intensifikasi pengawasan produk obat dan makanan jelang libur natal dan tahun baru tetap dilakukan.


Mereka segera bergegas ke pos kegiatan untuk mengkomunikasikan giat hari ini dengan Lurah Pasar, menyiapkan alat peraga untuk kegiatan Komunikasi, Informasi dan Edukasi (KIE) untuk pedagang pasar dan penyiapan peralatan uji cepat hasil kegiatan sampling produk pangan yang diduga mengandung bahan berbahaya.


Kegiatan intervensi pasar tradisional di wilayah DIY telah memasuki tahun ke delapan dan meskipun masih diterpa pandemi Covid-19 pemantauan terhadap keberadaan bahan berbahaya pada produk pangan tetap dilakukan dengan menerapkan protokol kesehatan yang ketat.


DIY adalah salah satu daerah di Indonesia yang masih mempertahankan pasar tradisional sebagai salah satu bentuk kearifan ekonomi lokal dimana tidak hanya transaksi bisnis saja yang terjadi, namun bagi masyarakat pedesaan, pasar juga merupakan sarana interaksi sosial yang akrab sebagai pola komunikasi antar individu. Menurut data BPS tahun 2019 ada sekitar 14 pusat perbelanjaan, 87 toko swalayan dan 357 pasar tradisional yang tersebar di wilayah DIY dan Kabupaten Gunung Kidul merupakan wilayah dengan jumlah pasar tradisional terbanyak di DIY.

        Gambar 1. Kegiatan Pasar Aman di Kabupaten Gunung Kidul


Dampak pandemi Covid-19 yang sangat terasa adalah sektor ekonomi yang ditandai dengan melemahnya konsumsi rumah tangga dan menurunnya daya beli masyarakat. Pemerintah terus menerus berupaya untuk memulihkan perekonomian salah satunya menghidupkan kembali aktivitas ekonomi skala mikro termasuk pasar tradisional yang sempat terhenti akibat PPKM. Sebagian besar pasar tradisional masih menggunakan cara tatap muka secara langsung antara penjual dan pembeli serta transaksi tunai yang dari kedua hal tersebut perlu mendapatkan perhatian. Kampanye untuk mematuhi protokol kesehatan serta contoh penerapan protokol kesehatan dalam berinteraksi dari petugas Badan POM saat bertugas menjadi salah satu upaya melindungi diri dan orang lain dari penyebaran Covid-19.


Badan POM memberi dukungan dalam upaya mempertahankan kesehatan masyarakat melalui Gerakan Masyarakat Sadar Pangan Aman (Germas SAPA) yang diharapkan dapat menunjang usaha peningkatan pertumbuhan ekonomi negara. Salah satu tugas fungsi yang terkait adalah melaksanakan pemantauan, evaluasi dan pelaporan di bidang pengawasan obat dan makanan yang bersinergi dengan salah satu kegiatan prioritas dalam bentuk pengawasan pasar aman dari bahan berbahaya.


Program pasar aman dari bahan berbahaya dilakukan dengan membentuk forum advokasi Pemerintah Daerah (Pemda) dan lintas sektor dengan tujuan menggalang komitmen Pemda sehingga kedepannya diharapkan melalui dana daerah dapat menyelenggarakan kegiatan ini secara mandiri. Bimbingan Teknis (Bimtek) untuk petugas pasar pun diselenggarakan dengan maksud agar petugas pasar yang telah mengikuti bimtek dapat melakukan pengawasan, sampling serta pengujian cepat terhadap sampel pangan yang diduga mengandung 4 (empat) bahan berbahaya yaitu pewarna merah Rhodamin B, pewarna kuning Methanil Yellow, Formalin dan Boraks dengan menggunakan test kit yang telah disediakan.


                                            Gambar 2. Bimtek untuk Petugas Basar

Kegiatan pengawasan ini masih perlu dioptimalkan terutama mengantisipasi peredaran produk makanan yang berasal dari luar DIY yang berpotensi mengandung bahan berbahaya. Harapan ke depan tentu tidak hanya pasar tradisional di wilayah DIY yang bebas bahan berbahaya namun juga seluruh pasar tradisional yang mencapai 14.182 unit pasar tradisonal di seluruh wilayah Indonesia. Hal ini menjadi peluang sekaligus potensi besar dalam kampanye keamanan obat dan makanan.


Sampai dengan tahun 2020 di wilayah DIY telah dilakukan intervensi sebanyak 9 (sembilan) pasar dari 5 (lima) Kabupaten/Kota. Sasaran dari program KIE selama masih berlangsungnya pandemi memerlukan adanya inovasi agar target sasaran tercapai dan sekaligus meminimalisir berkumpulnya massa di satu tempat. Pemberian materi lebih banyak dilakukan dalam bentuk infografis yang menarik dan mudah dimengerti serta penyebarluasan informasi terkait Covid-19, cara pencegahan, cara protokol kesehatan yang benar, cara berjualan dan berbelanja yang aman di suasana pandemi.


Program KIE yang terkait untuk mewujudkan pasar aman yaitu dengan sosialisasi ritel pangan yang baik di pasar tradisional yang bertujuan untuk melatih konsumen cerdas dalam memilih produk obat dan pangan yang aman. Inovasi BPOM Menyapa (Melayani Semuanya Tanpa Pamrih) yang menjadi salah satu bentuk inovasi dari Unit Pelaksana Teknis (UPT) BPOM di wilayah Yogyakarta. Salah satu tempat penyelenggaraan kegiatan tersebut adalah di pasar tradisional sebagai upaya untuk semakin mendekatkan diri kepada masyarakat melalui pameran mini, layanan on the spot terkait infomasi dan pengaduan, layanan perizinan dan uji cepat produk pangan yang diduga mengandung bahan berbahaya dengan uji test cepat. Kegiatan BPOM Menyapa menggandeng lintas sektor terkait yaitu petugas pasar, Dinas Kesehatan dan Pramuka Saka POM dengan harapan memperoleh hasil yang optimal.


Tiba-tiba terdengar suara dari announcer menyebar ke seluruh penjuru pasar menginformasikan bahwa sebentar lagi lagu kebangsaan akan diperdengarkan. Semua yang ada di tempat menghentikan sejenak setiap kegiatan dan berdiri, menghormat pada pertiwi. Haru, rasa itu satu tak ada lagi aku atau kamu namun yang ada adalah kita semua yang berpadu. Maka ketika telah usai menunaikan tugas dan potret kegiatan hari itu telah direkam, catatan tak sekedar hanya disimpan. Monitoring dan evaluasi mutlak diperlukan.


Hiduplah tanahku ... hiduplah negeriku ... semangat dan harapan yang tersirat melalui bait lagu kebangsaan untuk bangkit dari pandemi. Dalam kondisi apapun BPOM akan berfokus mewujudkan visi, menuntaskan misi, mengimplementasikan tugas, pokok dan fungsi dalam mengawal dan menjamin peredaran obat dan makanan yang aman di setiap pelosok negeri. Memupuk optimisme dan keyakinan, dengan sinergi kita mampu mewujudkan masyarakat sehat menuju Indonesia Tangguh Indonesia Tumbuh.

Daftar Pustaka

Laporan Tahunan BBPOM di Yogyakarta Tahun 2020 https://www.bps.go.id/indicator/173/1875/1/sebaran-pasar-dan-pusat- perdagangan-menurut-klasifikasi.html

Performance Report Pemprov DIY Tahun 2019 https://databoks.katadata.co.id/datapublish/2019/03/27/jumlah-pasar-tradisional- indonesia-mencapai-14-ribu-unit





No comments:

Post a Comment