INFORMASI OBAT DAN MAKANAN

menu

Monday 27 April 2020

Waspada 3 Bahaya Pada Makanan


Makanan  merupakan kebutuhan pokok bagi manusia  yang harus terpenuhi setiap saat. Definisi pangan menurut Undang-Undang Republik Indonesia No. 18 Tahun 2012 tentang Pangan  adalah  segala sesuatu yang berasal dari sumber hayati produk pertanian, perkebunan, kehutanan, perikanan, peternakan, perairan, dan air, baik yang diolah maupun tidak diolah yang diperuntukkan sebagai makanan atau minuman bagi konsumsi manusia, termasuk bahan tambahan pangan, bahan baku pangan, dan bahan lainnya yang digunakan dalam proses penyiapan, pengolahan, dan/atau pembuatan makanan atau minuman.


Setiap makhluk hidup membutuhkan makanan. Makanan berfungsi sebagai sumber energi, sumber pengatur dan pelindung tubuh terhadap penyakit dan sumber pembangun tubuh baik untuk pertumbuhan maupun perbaikan tubuh.  Tanpa makanan, makhluk hidup akan sulit dalam melakukan aktivitas sehari-harinya. Sekarang yang menjadi pertanyaan apakah semua makanan bermanfaat untuk tubuh kita? Selain bergizi seimbang, supaya bermanfaat makanan yang kita konsumsi harus aman.  Menurut World Health Organization (WHO) jutaan orang jatuh sakit, bahkan banyak yang meninggal akibat mengkonsumsi makanan yang tidak aman. Diperkirakan lebih dari 200 jenis penyakit yang ditimbulkan karena mengkonsumsi makanan  yang tercemar.
Kita harus mewaspadai adanya  3 bahaya yang mengintai makanan kita yaitu bahaya biologi, bahaya kimia dan bahaya fisik.
  1. Bahaya Biologi
Bahaya biologi adalah bahaya yang berasal dari makhluk hidup, dapat berupa bakteri, kapang, kamir, parasit, virus maupun ganggang. Keracunan pada manusia dapat disebabkan oleh pertumbuhan bakteri. Hal ini menyebabkan makanan menjadi busuk sehingga tidak layak untuk dimakan, bahkan dapat pula menyebabkan kematian. Sumber makanan, kondisi hangat, air, keasaman dan waktu adalah faktor yang menentukan pertumbuhan dan perkembang biakan bakteri. Bakteri tumbuh baik pada makanan berprotein tinggi, seperti daging, ikan, susu dan produk-produk olahannya. Oleh karena itu makanan yang mengandung protein tinggi lebih cepat menjadi basi dibanding dengan makanan yang lain. Bakteri dapat berkembang biak dengan sangat cepat dengan membelah diri setiap 20 menit. Bakteri tidak hanya tumbuh dan berkembang biak pada makanan saja, tetapi juga di tubuh manusia termasuk tangan. Oleh karena itu kita perlu mencuci tangan sesering mungkin terlebih setiap kali sehabis memegang benda kotor atau setiap kali mau memegang makanan.
Bahaya biologi bisa berasal dari air tercemar, debu, serangga seperti lalat, kecoa yang berkeliaran, hewan pengerat (tikus), hewan peliharaan, peralatan  memasak maupun peralatan makan yang kotor, tangan yang kotor, penjaja makanan yang sakit dan atau tidak menjaga kebersihan, makanan mentah yang tidak bersih pencuciannya, dan sampah yang berserakan. Bahaya biologi bisa dicegah dengan cara memperhatikan sanitasi  dan hygiene seperti :
·    Mencuci tangan setelah memegang benda kotor, atau setiap kali mau memegang makanan.
·          Membeli bahan mentah dan makanan matang  di tempat yang bersih dan dari penjual yang sehat dan bersih.
·           Memilih makanan yang telah dimasak.
·           Membeli makanan yang dipajang, disimpan dan disajikan dengan baik
·  Kemasan tidak rusak karena kemasan yang rusak memungkinkan mikroorganisme  masuk kedalam makanan dan menyebabkan makanan menjadi tercemar.
·          Tidak basi
·          Jangan sayang membuang makanan dengan rasa menyimpang.

  1. Bahaya Kimia
Bahaya kimia merupakan bahan kimia yang tidak diperbolehkan untuk digunakan dalam makanan. Bahaya kimia masuk ke dalam makanan secara sengaja maupun tidak sengaja dan dapat menimbulkan bahaya.
Bahaya kimia dapat berupa :
·     Racun alami dari dalam makanan, contoh : racun jamur, singkong beracun, racun ikan buntal, dan racun alami pada jengkol.
·    Cemaran bahan kimia dari lingkungan, contoh : limbah industri, asap kendaraan bermotor, sisa pestisida pada buah dan sayur, deterjen, cat pada peralatan masak, minum dan makan, dan logam berat.
·         Penggunaan Bahan Tambahan Pangan yang melebihi takaran.
·       Penggunaan bahan berbahaya yang dilarang pada makanan,seperti: boraks, formalin, rhodamin B,  dan methanil yellow.
Formalin adalah senyawa organik yang termasuk dalam kelompok aldehid dengan rumus molekulnya CH2O. Formalin berupa larutan yang tidak berwarna dan baunya sangat menyengat. Didalam larutan formalin terkandung sekitar 37% formaldehyde dalam air. Formalin merupakan senyawa kimia yang menjadi perbincangan hangat sejak dua tahun belakangan ini. Terutama karena pelanggaran dalam penggunaanya pada makanan. Pengawetan makanan menggunakan bahan formalin memang telah dilarang karena adanya potensi bahaya formalin terhadap tubuh manusia. Formalin biasanya digunakan sebagai pengawet mayat, pembunuh kuman, perekat kayu lapis, pengawet kosmetika dan pengeras kuku. Formalin sering  disalahgunakan sebagai pengawet pada pembuatan tahu, mie basah, ikan, ayam potong. Formalin sangat mudah larut dalam air. Jika dicampurkan dengan ikan misalnya, formalin dengan mudah terserap oleh daging ikan. Selanjutnya, formalin akan mengeluarkan (dehydrating) isi sel daging ikan, dan menggantikannya dengan formaldehid yang lebih kaku. Akibatnya bentuk ikan mampu bertahan dalam waktu yang lama. Ciri-ciri makanan yang mengandung formalin : tidak rusak sampai 3 hari pada suhu kamar (250C) dan bertahan lebih dari 15 hari pada suhu lemari es (100C), bau menyengat khas formalin, mie tidak lengket dan tidak mudah putus, tahu agak keras, kenyal namun tidak padat, ikan asin tidak rusak sampai lebih dari 1 bulan pada suhu kamar (250C),  ayam bertekstur padat dan keras, ikan segar dengan warna insang merah tua pucat dan bukan merah segar.
Dampak yang ditimbulkan dari konsumsi formalin yang terkandung dalam bahan makanan ini memang tidak langsung seperti keracunan, tetapi memiliki dampak jangka panjang berupa, iritasi saluran pencernaan, kerusakan tenggorokan dan yang paling berbahaya ialah terkena kanker.
Selain formalin, penggunaan boraks juga marak dewasa ini. Boraks merupakan senyawa dengan nama kimia natrium tetra borat yang berbentuk  kristal lunak. Boraks jika dilarutkan dalam air akan terurai menjadi natrium hidroksida dan asam borat. Boraks banyak digunakan dalam berbagai industri non makanan seperti pengawet kayu, campuran pembuatan gelas, campuran pupuk tanaman,  salep kulit, dan boraks gliserin. Boraks sering disalahgunakan untuk industri makanan seperti dalam pembuatan mie basah, lontong, ketupat, bakso, siomay agar tekstur lebih kenyal dan perenyah pada kerupuk. Ciri-ciri makanan  mengandung boraks tekstur sangat kenyal (bakso, lontong, ketupat, siomay), pada krupuk  tekstur sangat renyah dan memberikan rasa getir. Dipasaran boraks dikenal dengan nama  bleng, cetitet, pijer, air ki. Borak jika dikonsumsi terus menerus dalam jangka panjang juga akan mengganggu susunan syaraf pusat, ginjal dan hati.  Karena bahaya yang ditimbulkannya sehingga didalam Peraturan Menteri Kesehatan No. 033 tahun 2012 tentang bahan tambahan pangan, formalin dan asam borat dan senyawanya, termasuk bahan yang dilarang digunakan sebagai bahan tambahan pangan (BTP).

Rhodamin B adalah pewarna sintetis pada industri kertas dan tekstil yang berwarna merah, sedangkan metanyl yellow adalah pewarna kertas dan tekstil berwarna kuning. Dipasaran rhodamin B dan metanyl yellow dikenal dengan nama wantek, sumbo, teres,naftol dan sepuhan. Rodhamin B sering disalahgunakan pada makanan yang berwarna merah dan metanyl yellow disalahgunakan pada makanan berwarna kuning. Contoh krupuk, arum manis, sempe, slondok, cendol, terasi, Jika dikonsumsi terus menerus dalam jangka panjang juga akan mengganggu kesehatan dan memicu kanker. Adapun ciri-ciri makanan yang mengandung pewarna non makanan yaitu warna mencolok dan cenderung berpendar dan memberikan titik-titik warna yang tidak homogen.
 
  1.  Bahaya Fisik
Bahaya fisik adalah benda-benda yang tidak boleh ada didalam makanan. Jika benda tersebut ada didalam makanan akan membahayakan kesehatan seperti rambut, kerikil, steples, kuku, pecahan gelas atau kaca dll. Benda-benda tersebut jika ada di dalam makanan dan tertelan dapat melukai kerongkongan dan perut.   
Ternyata tanpa disadari terdapat tiga bahaya dalam makanan, yang dapat mengakibatkan berbagai macam penyakit. Menjadi tanggung jawab kita bersama untuk tetap waspada terhadap makanan yang kita makan. Mari waspadai bahaya pada makanan demi generasi Indonesia yang lebih sehat.
 
 
Dra. Idha Wahyu W, Apt-BBPOM di Yogyakarta






2 comments: