YOGYAKARTA. Berbagai produk vitamin dan jamu menjadi populer di
pasaran kala pandemi COVID-19 melanda. Tidak jarang masyarakat kemudian membuat
jamu untuk konsumsi sendiri. Hal ini dinilai lebih ekonomis dengan bahan-bahan
yang mudah ditemui. Jamu adalah ramuan
bahan yang berupa bahan tumbuhan, bahan hewan, bahan mineral, sediaan sarian
(galenik), atau campuran dari bahan tersebut yang secara turun temurun berdasar
data empiris telah digunakan, dan dapat diterapkan sesuai dengan norma yang
berlaku dimasyarakat. Meskipun jamu akan dikonsumsi sendiri, masyarakat tetap
perlu memperhatikan higienitas saat pembuatannya agar jamu aman saat
dikonsumsi.
Kiat aman
pengolahan jamu dari BPOM. Perhatikan bahan-bahan yang akan digunakan tetap
dalam keadaan segar. Cuci bahan segar dengan air mengalir, keringkan, kemudian
simpan di tempat kering dan bersih. Selama pengolahan jamu, pastikan tempat dan
peralatan bersih. Sebaiknya gunakan peralatan dari stainless steel. Pembuat jamu harus dalam keadaan bersih juga, dengan
mencuci tangan, memakai masker dan sarung tangan. Pergunakan air bersih dan
rebus air hingga mendidih untuk mengolah jamu. Simpan jamu dalam wadah yang
sesuai, pada suhu sejuk dan jangan simpan jamu terlalu lama. Sebelum
dikonsumsi, pastikan tidak ada perubahan warna, bau dan rasa pada jamu yang
telah disimpan. Cara penyajian jamu secara umum, bahan segar dan
bahan kering direbus dalam air mendidih selama 15-30 menit. Bentuk serbuk kering dapat diseduh dalam satu gelas air mendidih selama 5
menit.
Kiat lain yang harus diperhatikan saat memanfaatkan
tumbuhan obat yaitu reaksi alergi dari individu. Kondisi kesehatan tiap orang
berbeda sehingga reaksi tubuh dalam
merespons sesuatu, terutama yang dikonsumsi, juga
akan berbeda. Kelompok yang berisiko yaitu bayi, ibu hamil/menyusui,
kondisi penyakit tertentu dan orang lanjut usia membutuhkan konsultasi dari
dokter. Perhatikan juga takaran dan kombinasi agar tidak berlebihan. Pemakaian
jangka panjang dapat mengganggu fungsi organ tubuh kita. Konsultasikan dengan
dokter bila akan mengkonsumsi bersamaan
dengan obat lainnya.
Pilihan
tumbuhan obat untuk membantu memelihara daya tahan tubuh antara lain: bahan herba
sambiloto kering dengan takaran 3gram, bisa dikonsumsi 2 kali sehari. Sedangkan,
serbuk kering takaran 1,5-3,0gram, bisa dikonsumsi 3 kali sehari. Untuk rebusan
atau seduhan tanaman
herba sambiloto sebaiknya dikonsumsi sebelum makan. Meniran yang segar, dengan
takaran 45-90 gram per hari dapat dikonsumsi dalam 2-3 porsi. Temulawak serbuk
kering, dengan takaran 3,5gram per hari dapat dikonsumsi dalam 3 porsi. Kunyit
segar dengan takaran 3,0-9,0gram per hari dan bentuk serbuk kering dapat
dikonsumsi dengan takaran 1-3,0gram per hari. Jahe serbuk kering dapat
dikonsumsi dengan takaran 1,0-4,0gram per hari. Seduhan jahe sebaiknya
dikonsumsi setelah makan. Tanaman
selanjutnya jambu biji dapat dimakan langsung satu buah berukuran sedang.
Perlu
diingat jamu dapat dikonsumsi untuk memelihara daya tahan tubuh dan tidak untuk mengobati COVID-19. Selanjutnya saat mengkonsumsi jamu agar tetap memperhatikan takaran pemakaiannya.
Herllya-BBPOM DI YOGYAKARTA
No comments:
Post a Comment