INFORMASI OBAT DAN MAKANAN

menu

Thursday, 11 June 2020

Hari Keamanan Pangan Sedunia

Hari Pangan Sedunia diperingati setiap tanggal 16 Oktober, tanggal ketika Organisasi Pangan dan Pertanian (FAO),  salah satu lembaga Perserikatan Bangsa-Bangsa, didirikan pada tahun 1945. Hari Pangan Sedunia didirikan oleh negara-negara anggota FAO pada konferensi umum ke-20 bulan November 1979. Delegasi Hongaria yang dipimpin oleh Menteri Pertanian dan Pangan, Dr. Pal Romany berperan penting pada konferensi tersebut dan mengusulkan ide perayaan Hari Pangan Sedunia. Hal ini telah diperingati  setiap tahun di lebih dari 150 negara, untuk meningkatkan kepedulian terhadap masalah kemiskinan dan kelaparan. Sejak tahun 1981, setiap peringatan mengusung tema tertentu dari masalah pangan yang perlu mendapat perhatian khusus. Sebagian besar tema yang diangkat dari tahun ke tahun adalah tentang ketahanan pangan dan keamanan pangan. Oleh karena itu Perserikatan Bangsa–Bangsa (PBB) pada 20 Desember 2018, mendeklarasikan World Food Safety Day yang diperingati setiap tanggal 7 Juni.





Hari Keamanan Pangan se-Dunia diharapkan dapat mendorong pemangku kebijakan sektor pangan untuk meningkatkan kesadaran, menarik perhatian, dan menginspirasi semua pemangku kepentingan untuk bertindak membantu mencegah, mendeteksi serta mengelola risiko keamanan pangan. Untuk tahun pertama peringatan Hari Keamanan Pangan Sedunia (HKPS), diusung tema Food Safety, Everyone’s Bussiness.

Keamanan pangan adalah tanggung jawab bersama antara pemerintah, produsen, dan konsumen. Setiap orang memiliki peran untuk menyajikan makanan ke meja makan, dan memastikan makanan yang kita konsumsi aman dan tidak akan merusak kesehatan kita. Melalui Hari Keamanan Pangan Dunia, WHO berupaya untuk mengutamakan keamanan pangan dalam agenda publik dan mengurangi beban penyakit bawaan makanan secara global.

Tahun 2020 adalah tahun ke 2 peringatan World Food Safety Day (WFSD), dengan tema Safe Food in Markets, yang direncanakan secara serentak pada tanggal 7 Juni 2020. FAO/WHO telah menyiapkan konsep penyelenggaraan WFSD ini di tengah suasana pandemik Covid-19. Tema ini dipilih karena pasar (baik modern, tradisional maupun informal) merupakan tempat aktivitas berbagai lapisan masyarakat, termasuk kontak dengan pangan dan manusia, merupakan tempat yang berisiko dalam penyebaran penyakit bawaan pangan dan penyakit lainnya seperti Covid-19.

Isu lain yang berkembang terkait keamanan pangan adalah kurangnya kontrol terhadap keamanan pangan yang dijual, perilaku keamanan pangan, keterbatasan infrastruktur kesehatan lingkungan seperti air bersih, penanganan sampah, pembagian zona untuk hewan hidup, pangan segar dan siap saji. Jika hal ini tidak dipahami dan tidak diimplementasikan, maka akan menimbulkan risiko penyebaran penyakit termasuk penyakit bawaan pangan.

Badan POM berkoordinasi dengan lintas sektor dan lintas kepemerintahan memperkuat tata kelola pengawasan pangan serta terus mengembangkan sistem pengawasan pangan yang efektif, untuk mewujudkan keamanan pangan di Indonesia. Badan POM siap memberikan fasilitasi perkuatan kapasitas dan pendampingan bagi para pelaku usaha pangan, utamanya untuk Industri Rumah Tangga Pangan (IRTP), Pangan Jajanan Anak Sekolah (PJAS), dan pelaku Usaha Mikro, Kecil, dan Menengah (UMKM) pangan siap saji, melalui berbagai program strategis yang terus dikembangkan. Badan POM juga selalu bersama masyarakat untuk meningkatkan pemahaman dan memperkuat masyarakat menjadi konsumen yang cerdas dalam memilih hanya pangan yang aman untuk dikonsumsi. Beberapa program BPOM terkait keamanan pangan adalah Gerakan Keamanan Pangan Desa (GKPD), Pasar Aman dari Bahan Berbahaya serta Pemberian Piagam Bintang Keamanan Pangan Kantin Sekolah (PBKPKS).

Beberapa kegiatan BPOM dalam rangka peringatan Hari Keamanan Pangan Sedunia (World Food Safety Day) adalah : berpartisipasi mengkampanyekan WFSD pada tanggal 7 Juni 2020 sampai dengan akhir bulan Juni 2020 melalui media sosial (infografis, webinar, live streaming, talkshow) dengan mempertimbangkan kebijakan social distancing pada masing-masing daerah. Khususnya BBPOM di Yogyakarta melakukan kegiatan terkait peringatan tersebut sesuai acuan yang telah dicanangkan oleh BPOM.



Dengan adanya peringatan Hari Keamanan Pangan Sedunia, diharapkan masyarakat di Yogyakarta semakin peduli dan memahami akan pentingnya keamanan pangan. Setiap orang berhak atas makanan yang aman, bergizi, dan cukup. Saat ini, hampir satu dari sepuluh orang di dunia jatuh sakit setelah makan makanan yang terkontaminasi. Ketika makanan tidak aman, anak-anak tidak bisa belajar, orang dewasa tidak bisa bekerja, bahkan perkembangan manusia tidak bisa terjadi. Makanan yang aman sangat penting untuk meningkatkan kesehatan dan mengakhiri kelaparan, sehingga masyarakat Indonesia, khususnya Yogyakarta dapat meningkatkan kesehatan dan kesejahteraannya.

Dra. Rossy Hertati, MP, Apt-BBPOM di Yogyakarta

No comments:

Post a Comment