INFORMASI OBAT DAN MAKANAN

menu

Sunday, 27 December 2020

Gerakan Pojok Berbagi Sebagai Salah Satu Bakti Abdi Negara di Masa Pandemi Covid-19

 A. Pendahuluan

Delapan bulan sudah kita menghadapi bencana yang tidak pernah dibayangkan sebelumnya yakni pandemi Covid-19. Wabah Covid-19 saat ini masih terus melanda dunia, termasuk Indonesia. Begitu cepatnya wabah pandemi Covid19 ini menyebar, membuat semua Negara melakukan upaya preventif, kuratif dan promotif. Satgas Pencegahan dan Penanggulangan Covid-19 Badan POM dalam Buku Serba Covid (2020; 4) menyatakan bahwa “Covid-19 merupakan penyakit menular yang disebabkan oleh jenis virus Corona baru (novel coronavirus/nCov). Virus Corona baru mirip dengan keluarga virus yang menyebabkan SARS (Severe Acute Respiratory Syndrome) dan sejumlah influenza biasa”. Pandemi Covid-19 telah mengubah tatanan banyak hal, keadaan ini menuntut untuk banyak melakukan kreativitas untuk mengatasi musibah “pagebluk” yang entah kapan akan berakhir. Beruntung kita mewarisi sikap optimisme dan pantang menyerah nenek moyang bangsa kita yang terbentuk dari tantangan alam dan kondisi geografis Nusantara. Saat pandemi datang, budaya masyarakat yang penuh solidaritas dan gotong royong kembali membara mendukung langkah-langkah yang dilakukan pemerintah.

 

B. Bakti di Masyarakat dan Organisasi

            Saat ini, berbagai sektor terdampak dengan adanya pandemi Covid-19, terutama sektor kesehatan dan ekonomi. Banyak karyawan yang mengalami pemutusan hubungan kerja (PHK) karena perusahaan tidak mampu lagi bertahan. Sebagai Aparatur Sipil Negara (ASN) sudah selayaknya banyak bersyukur karena relatif aman dari risiko adanya PHK. Dengan bersyukur maka akan banyak hal yang bisa dilakukan, sebagai wujud kecintaan terhadap organisasi terutama Badan POM dan organisasi wadah tunggal pegawai yakni Korps Pegawai Republik Indonesia (KORPRI). Beberapa hikmah positif dapat diambil oleh ASN sebagai dampak adanya pandemi Covid-19 antara lain dapat bekerja melalui work from home (WFH), dapat meningkatkan kompetensi dengan biaya murah dan tidak terbatas karena saat ini banyak seminar atau bimbingan teknis yang dilakukan secara daring, dapat menyumbangkan tenaga dan pemikiran untuk ikut berperan serta mengatasi pandemi Covid-19 dan dapat beramal sebanyak-banyaknya.

Kini saatnya abdi Negara untuk berkiprah, berkontribusi, melayani dan mempersatukan bangsa. Memanfaatkan momentum ini sebaik-baiknya untuk menghilangkan stereotip pegawai di masa lalu yang dikenal sebagai pelayan masyarakat yang lambat, berbelit-belit, tidak tertib dan bahkan korupsi. Kegiatan positif dapat dilakukan dengan menggunakan pendekatan etis/ tanggung jawab social (the social responsibility/ athical approach) yang dikenalkan Benita Steyn pada tahun 1960 bahwa “usaha secara etis, moral dan tanggung jawab sosial diharapkan memberikan respons atas masalah sosial di masyarakat”. (Dr. Leila Mona Ganiem, M.Si.; Buku Komunikasi Korporat; 2019; 28 ). Abdi Negara dapat menjadi agen perubahan dengan mengajak orang-orang di sekitarnya untuk melakukan kegiatan untuk perubahan, tentunya perubahan yang menyenangkan, perubahan yang menyejahterakan dan perubahan yang membanggakan. Sebagai abdi Negara banyak hal yang bisa kita lakukan baik bersama organisasi maupun bersama masyarakat, antara lain :

1.    Menyumbangkan tenaga sebagai relawan kesehatan dan peralatan laboratorium

Sebagai instansi yang mempunyai fasilitas laboratorium, Badan POM telah berinovasi dengan ikut berperan dalam melakukan uji konfirmasi Covid-19. Badan POM telah membuka kesempatan bagi seluruh karyawan untuk menjadi relawan penguji laboratorium. Dibutuhkan jiwa besar dengan pengorbanan tenaga dan waktu untuk ikut melaksanakan kegiatan tersebut. Mereka inilah satu diantara para pejuang di garda depan yang rela mengorbankan apa saja termasuk nyawanya sendiri untuk melayani dan mengobati pasien Covid-19. Peralatan uji laboratorium Polymerase Chain Reaction (PCR) untuk uji deteksi Covid-19 di lingkungan Badan POM juga bisa dipinjamkan kepada pihak-pihak terkait untuk dimanfaatkan (lihat gambar 1)


                                                                 


Gambar 1. Peminjaman Alat PCR BBPOM di Yogyakarta ke

RS Karyadi untuk Deteksi Covid-19


2.    Literasi melawan hoaks

Di tengah kemajuan teknologi saat ini, hoaks atau informasi palsu merupakan penyakit baru, pemakaian gawai sebagai sumber utama informasi, membuat hoaks dengan cepat menyebar. Disinilah tantangan sebagai ASN untuk dapat membanjiri semua media informasi baik cetak, media daring, grup-grup percakapan virtual maupun media sosial dengan konten yang baik, benar dan positif. Pesan yang positif dan terus menerus diterima oleh masyarakat diharapkan mampu menggerakkan hati nurani menjadi aksi nyata. ASN dapat menjadi pejuang lawan hoaks dengan membuat konten berisi informasi terkait Covid-19 seperti infografis, video, puisi, lagu, pantun, selain itu dapat menyisipkan materi Covid-19 disela-sela materi obat dan makanan yang disampaikan misalnya di event-event penyuluhan (lihat gambar 2) dan tentu saja dengan tak lelah-lelah mengajak masyarakat untuk mengedepankan prinsip cek fakta dan selalu “saring sebelum sharing”.( Menyambut Pahlawan Masa Kini; Koran Merapi; 2020; 12)

                                                                     



                 Gambar 2. Giat BPOM Menyapa, salah satu upaya menyebarkan informasi yang benar kepada masyarakat

 

3.    Melayani dengan protokol kesehatan

Masa pandemi Covid-19 tidak menghalangi ASN untuk terus melayani masyarakat, baik secara luring maupun daring, tentu dengan menerapkan protokol kesehatan seperti mencuci tangan, menggunakan masker dan menjaga jarak. Saat ini instansi pemerintah telah menyediakan sarana yang mendukung penerapan protokol kesehatan seperti menyediakan wastafel untuk mencuci tangan, menyediakan hand sanitizer, pengecekan suhu badan dan melaksanakan disinfeksi secara rutin. Adanya pandemi Covid-19 tidak boleh menjadi penghalang bagi ASN untuk terus bersikap profesional, inovatif, mengutamakan pelayanan dan kepuasan pelanggan (lihat gambar 3).

Keberadaan Badan POM saat ini sangat dibutuhkan oleh masyarakat, dimana isu-isu tentang produk yang sedang naik daun antara lain tentang obat dan vaksin penangkal virus, produk jamu herbal yang mampu meningkatkan daya tahan tubuh sehingga tahan terdap virus dan produk-produk makanan beku yang sangat praktis di era pandemi seperti ini. Para pelaku usaha produk tersebut sangan membutuhkan pelayanan dan pendampingan dari petugas-petugas Badan POM.

                                                    


Gambar 3. Tekad melayani dengan baik tertulis pada masker petugas BBPOM

 

4.    Membangun solidaritas dengan pojok berbagi

Berbagai kegiatan untuk menggalang solidaritas di era pandemi Covid-19 telah dilakukan oleh Badan POM beserta unit pelaksana teknisnya dalam bentuk penggalangan dana, bakti sosial dan sedekah lainnya. Salah satu kegiatan inspiratif telah dilakukan oleh salah satu ASN BBPOM di Yogyakarta dengan membuat wadah bersedekah “Pojok Berbagi”, dengan pojok berbagi ini maka bersedekah dapat dilakukan kapan saja, siapa saja dapat berpartisipasi untuk ikut bersedekah, apa saja bisa disedekahkan dan siapa saja yang membutuhkan bisa mengambil sedekah tersebut. Pojok Berbagi bisa diisi dengan sedekah sembako, pakaian baru atau pantas pakai, masker, buah dan sayuran atau yang lainnya. Dengan adanya gerakan pojok berbagi ini, diharapkan dapat membangun semangat solidaritas terutama bagi lingkungan di sekitar tempat tinggal dan di lingkungan kerja. (lihat gambar 4, 5 dan 6)

                                                                       


Gambar 4. Pojok Berbagi ASN BBPOM di Yogyakarta



Gambar 5. Masyarakat memanfaatkan sedekah di Pojok Berbagi

Gambar 6. Giat Penyuluhan dan Sedekah di Halaman Kantor

 

ASN harus menyadari pentingnya membangun komunikasi ketika krisis, ASN harus menjadi role model di lingkungannya, dengan membangun pola pikir (mindset) yang positif, bahwa sedekah tidak akan membuat seseorang menjadi miskin, sedekah dapat melimpahkan rezeki, sedekah dapat mendatangkan inspirasi dan sedekah dapat menjadi penolak bala serta obat dari penyakit. Melakukan sedekah secara rutin tanpa disadari akan membuat hari-hari yang dijalani penuh dengan sesuatu yang menakjubkan, semua kesulitan akan terasa mudah. Banyak orang yang masih membutuhkan uluran tanganmu, inilah saatnya ASN bersedekah. Sedekah dapat digunakan sebagai salah satu pengetuk hati nurani untuk pembentukan konsep diri ASN menjadi perekat bangsa. Sedekah tidak membeda-bedakan suku, agama, ras, antar golongan (SARA), dalam naungan KORPRI, ASN Badan POM siap bersatu  dan berkontribusi dalam mengatasi pandemi Covid-19. Dengan memberikan aksi yang positif diharapkan masyarakat juga memberikan respon yang postif, mengacu model komunikasi John C. Zacharis dan Cloeman C. Bender dalam buku Speech Communication (1976; 35),  model stimulus-respon atau S-R (positif-positif) digambarkan seperti pada gambar 7. 

 

 

 


                              

Gambar 7. Model S-R (positif-positif)

 

CKesimpulan

Dari uraian diatas dapat disimpulkan bahwa adanya wabah pandemi Covid-19 jangan sampai menyebabkan penderitaan global di masyarakat, ASN dapat mengambil makna positif dibalik adanya musibah ini. Berdasar Laporan Tahunan Badan POM tahun 2019, ada 4.681 ASN di Badan POM yang menyebar di seluruh Indonesia, yang dapat menjadi aset besar untuk digerakkkan menjadi agen perubahan yang menyenangkan, menyejahterakan dan membanggakan. Pandemi Covid-19 tidak menjadi penghalang bagi ASN untuk terus melayani masyarakat dan melaksanakan aksi nyata yang sesuai dengan butir-butir Pancasila dan Panca Prasetya Korpri. ASN dapat berperan dengan dengan menyumbangkan jiwa, raga, harta dan pemikirannya. Gerakan Pojok Berbagi merupakan salah satu bentuk bakti abdi Negara di masa pandemi Covid-19, untuk membentuk karakter yang ikhlas berbagi dan semangat membangun solidaritas di lingkungannnya, ASN sebagai perekat Bangsa siap melayani dimanapun berada.

 

                                                                     Yogyakarta, 16 November 2020

                                                                     Wulandari, STP - HP 085228634009

                                                                  Penulis adalah salah satu dari 40 kandidat       

                                                                  PNS Inspiratif KemenpanRB tahun 2020

 


DAFTAR PUSTAKA

 

1.    Dr. Leila Mona Ganiem, M.Si.; Komunikasi Korporat; 2019; Prenamedia Group; Jakarta

2.    Prof. Dedy Mulyana, M.A., Ph.D.; Ilmu Komunikasi Suatu Pengantar; 2014; PT Remaja Rosdakarya; Bandung

3.   Dr.Ir.Penny Kusumastuti Lukito, M.C.P. dkk; Serba Covid;  2020; Rosda; Satgas Pencegahan dan Penanggulangan Covid-19 Badan POM; Jakarta

4.    Prof.Dr.Widodo Muktiyo; Menyambut Pahlawan Masa Kini; 2020; Koran Merapi; Yogyakarta

5.    Laporan Tahunan Badan POM; 2019; Jakarta

 

 

 

No comments:

Post a Comment