INFORMASI OBAT DAN MAKANAN

menu

Monday 20 January 2020

Puli-Gendar, Riwayatmu Dulu


Nasi sisa ? Masih bisa dimanfaatkan.  Sejak jaman dahulu sampai sekarang, ibu-ibu rumah tangga memanfaatkan nasi sisa untuk dibuat aneka makanan ringan, antara lain karak dan krupuk nasi (lempeng/krupuk gendar).    Pemanfaatan dalam bentuk basah dibuat sebagai puli, yang di beberapa tempat tertentu digunakan sebagai pengganti nasi, atau sebagai camilan pelengkap minum teh dan kopi, yang dimakan bersama sayur / “pecel”.

Untuk mendapatkan tekstur yang kenyal dari puli basah ataupun kerupuk yang renyah dan mudah diiris, nasi sisa biasanya dicampur dengan bahan yang dikenal sebagai “bleng’ / ”pijer” / ”cethithet”.  Bentuknya berupa serbuk kasar atau padatan berwarna putih/kuning yang mudah larut dalam air.  Bleng berfungsi untuk membuat tekstur lebih padat serta tidak lengket.  Di kalangan masyarakat, bleng telah menjadi idola yang secara turun temurun digunakan sebagai campuran dalam pengolahan nasi.  Bahkan bleng dan makanan olahannya mudah didapat di pasar-pasar tradisional dari kota sampai pelosok desa.


Namun, seiring dengan kemajuan teknologi, bleng tidak aman bagi kesehatan karena hampir 99% bleng mengandung boraks, suatu bahan berbahaya yang berdasarkan Permenkes nomor 33 tahun 2012 dinyatakan dilarang digunakan sebagai bahan tambahan pangan.   Efek samping konsumsi bleng mengandung boraks dalam tubuh bersifat kumulatif.   Setelah sekian lama, akan terjadi penimbunan boraks yang menyebar di jaringan otak, hati, lemak dan ginjal sehingga dapat menyebabkan kerusakan organ tubuh serta gangguan syaraf.

Pertanyaannya sekarang,  mengapa leluhur kita dulu sehat-sehat saja ketika mengkonsumsi makanan puli-gendar maupun lempeng ?  Sehingga alasan ini yang sering dipakai para pengguna bleng /  boraks untuk tidak menghentikan penggunaan bahan berbahaya tersebut.   Kondisi ini dapat terjadi karena pola makan manusia jaman dulu berbeda dengan jaman sekarang, ditambah dengan kondisi lingkungan saat ini yang  semakin terpolusi.  Saat nenek kakek masih hidup, konsumsi makanan lebih ke alam tanpa penambahan zat sintetis, dan ditunjang dengan kondisi lingkungan yang masih bersih.  Paparan manusia dengan zat-zat berbahaya sangat minimal.  Oleh karena itu nenek-kakek kita tidak sakit karena  akumulasi boraks di dalam tubuh tidak bertambah dengan akumulasi zat berbahaya lain, sehingga belum mencapai ambang batas untuk menyebabkan suatu penyakit.

Riwayat dulu ini berbeda jauh dengan sekarang, disaat semua serba instant serba cepat, sehingga manusia lebih banyak terpapar zat kimia berbahaya dari lingkungan maupun dari makanan yang dikonsumsinya.    Saat tubuh mengakumulasi zat berbahaya dalam jumlah banyak, maka gejala berbagai macam penyakitpun mulai bermunculan.  Tak heran jika saat ini orang mudapun sudah terkena gagal ginjal, kanker, stroke serta gagal fungsi organ tubuh yang lain.

Beberapa produk pangan yang patut diwaspadai mengandung boraks berdasarkan hasil uji BBPOM di Yogyakarta adalah lempeng, puli, legendar, krupuk rambak, lapis ketan, bakso dan mie basah.    Tidak semua produk tersebut mengandung boraks karena telah ada bahan pengganti yang  fungsinya hampir mirip dengan boraks, yaitu STTP (sodium tri polyphosphate) pengganti bleng di bakso serta mie basah, dan tepung tapioka (kanji) pengganti bleng di puli atau gendar.   Pengawasan secara terus menerus dilakukan oleh BBPOM di Yogyakarta bersama sektor terkait seperti Dinas Kesehatan untuk mencegah diproduksinya makanan yang ditambah bleng / boraks tersebut. Di sisi lain, sebagai konsumen harus tetap waspada dengan mengenali ciri-ciri pangan mengandung boraks yaitu rasa lebih getir, tekstur lebih kenyal dan kerenyahan yang tahan lama.   Diharapkan masyarakat lebih cermat dalam memilih dan memilah.  Hindari boraks, investasi kesehatan lebih berharga dari apapun juga, karena dalam badan yang sehat terdapat jiwa  yang kuat.
Apabila masyarakat memerlukan informasi lebih lanjut atau ada hal-hal yang perlu ditanyakan dan diklarifikasi, dapat menghubungi BBPOM di Yogyakarta telfon 0274-552250, WA 08112543633.
                      
                       Etty Rusmawati – BBPOM di Yogyakarta

1 comment:

  1. Ok...

    What I'm going to tell you may sound a little weird, maybe even kind of "strange"

    HOW would you like it if you could simply push "PLAY" and listen to a short, "miracle tone"...

    And miraculously bring MORE MONEY to your life?

    And I'm really talking about thousands... even MILLIONS of DOLLARS!!

    Do you think it's too EASY? Think it's IMPOSSIBLE?!?

    Well, I'll be the one to tell you the news..

    Many times the greatest blessings life has to offer are the easiest to GET!!

    Honestly, I'm going to provide you with PROOF by allowing you to PLAY a real-life "magical wealth building tone" I've produced...

    You simply hit "PLAY" and you will start having more money come into your life... starting pretty much right away...

    TAP here to PLAY this marvelous "Miracle Money Sound Frequency" - it's my gift to you!!

    ReplyDelete