Hidup itu adalah pilihan, demikian kalimat atau jargon
yang sering didengar ketika manusia dihadapkan pada kondisi dimana dia harus
memilih. Dari semua aspek kehidupan,
manusia selalu dihadapkan kepada beberapa pilihan. Terkadang pilihan itu begitu mudahnya namun
tak jarang sangat sulit untuk menentukan salah satu dari beberapa pilihan.
Pilihan tidak selalu yang terbaik, ada beberapa alasan
yang melatarbelakanginya. Memilih minum
obat tradisional daripada minum obat yang bersinggungan dengan bahan
kimia. Memilih untuk konsumsi suplemen
kesehatan daripada makan rutin buah dan sayur, memilih untuk memakai produk
impor daripada produk lokal. Tidak ada
yang benar atau salah dalam pilihan tersebut namun ada konsekuensi dari pilihan
yang telah diambil.
Di era teknologi yang sudah semakin canggih, kepraktisan
menjadi alasan nomor satu dalam menentukan pilihan. Generasi millenial yang tidak mau direpotkan
dengan urusan transport, memilih untuk belanja online kosmetik. Mereka belum memahami bahwa risiko bahayanya lebih besar daripada membeli
secara langsung, karena tidak dapat melihat label dengan rinci dan jelas. Alih-alih semakin cantik, kemungkinan kulit
malah rusak karena kosmetik ilegal atau mengandung bahan berbahaya.
Orang tua yang serba sibuk lebih memilih memberikan uang
jajan daripada menyediakan bekal, tanpa mempertimbangkan adanya cemaran
fisik-kimia-biologi dalam pangan jajanan anak sekolah. Mereka belum menyadari bahwa pilihan saat ini
akan membawa dampak di masa depan. Anak-anak
yang terbiasa jajan dengan gizi yang seadanya, tentu kalah bersaing dengan anak
yang tercukupi kebutuhan zat gizi secara berimbang. Mencetak anak menjadi manusia unggul, tidak
cukup hanya dengan memberikan uang, tetapi asupan yang aman dan sehat untuk
anak tumbuh dan berkembang.
Pelaku usaha yang tidak bertanggungjawab memilih memakai
formalin untuk mengawetkan ikan asin karena keuntungan lebih banyak dan lebih
efisien tenaga. Namun pilihan ini akan
berdampak luas terhadap masyarakat yang mengkonsumsi. Prevalensi kanker yang semakin tinggi, salah
satunya disebabkan karena penggunaan bahan berbahaya di dalam pangan. Dan pilihan pelaku usaha ini bukan pilihan
yang bijak tetapi pilihan yang bisa membawa dirinya ke ranah hukum karena
pelanggaran peraturan perundang-undangan.
Hidup adalah pilihan, namun memilih tanpa pertimbangan
sama saja dengan menambah tabungan bahaya di dalam tubuh. Jadilah konsumen yang cerdas selalu lakukan cek KLIK, cek
Kemasan, cek Label, cek Ijin Edar dan cek tanggal Kadaluwarsa sebelum
memutuskan untuk membeli dan mengkonsumsi atau menggunakan. Kejadian saat ini adalah hasil dari
pilihan-pilihan di masa lalu, dan pilihan saat ini akan menentukan bagaimana
kita hidup di masa yang akan datang.
Oleh karena itu memilih obat - makanan legal dan aman akan menjadi
jaminan kesehatan, memasuki usia yang semakin menua. Ketika hidup adalah pilihan, maka tak ada
alasan untuk sembarang silang.
ETTY RUSMAWATI
BBPOM DI YOGYAKARTA
No comments:
Post a Comment