Ucup : “Pompi..libur
akhir pekan besok, aku mau ke Jogja, kamu mau ikut gak?"
Pompi :
"Terimakasih Cup..aku gak bisa
ikut, banyak tugas yang harus kuselesaikan.
Aku titip belikan gudeg saja ya."
Ucup : “Ok...gudeg besek atau gudeg kendil?"
Pompi : "Gudeg kaleng saja biar awet."
Pompi : "Gudeg kaleng saja biar awet."
Ucup :
"Gudeg kaleng? Memangnya ada?"
Pompi :
"Iya ada Cup, gudeg kaleng diproses dengan cara sterilisasi komersial,
sehingga gudeg bisa awet sampai setahun, jadi bisa diekspor ke luar negeri. Inovasi
ini juga dilakukan dalam rangka menghadapi Era MEA (perdagangan bebas)."
Ucup : “Wah...siip ya inovasinya. Lalu bagaimana
caranya aku memilih gudeg kaleng yang baik, yang memenuhi persyaratan kesehatan
Pom?"
Pompi : "Kalau kamu mau membeli gudeg
kaleng, jangan lupa Cek KLIK (Kemasan, Label, Izin edar,
Kedaluwarsa)."
Ucup :
"Kemasannya harus bagaimana?"
Pompi :
"Kemasannya harus utuh dan tidak rusak, tidak boleh penyok, berkarat dan
menggelembung."
Ucup :
"Terus Izin edarnya harus
bagaimana Pom?"
Pompi :
"Izin edar gudeg kaleng harus BPOM MD No......diikuti 12 digit angka,
gudeg kaleng tidak boleh berizin edar PIRT."
Ucup :
"Mengapa gudeg kaleng harus berizin edar BPOM MD, tidak boleh
PIRT?"
Pompi :
"Karena gudeg kaleng termasuk pangan risiko tinggi, diproses dengan
sterililisasi komersial yang menggunakan peralatan yang canggih dengan tekanan,
waktu dan suhu yang tepat."
Ucup :
“Ok...aku siap lakukan Cek KLIK...Cek Kemasan, Cek Label, Cek Izin Edar dan Cek Tanggal
Kedaluwarsa."
(Sumber : Badan POM, ditulis oleh Wulandari/BBPOM di Yogyakarta)
No comments:
Post a Comment