Pengendalian Hama Tikus

Pompi  : “Ucup....kamu mau kemana, ayo pulang bareng.

Ucup    : "Aku mau mampir ke toko kelontong dulu, disuruh Emak beli racun tikus. Warung makan emak ada tikusnya. Warung makan sebaiknya bebas dari hama, betul kan Pom?"

Pompi  : "Iya betul sekali Cup, tempat produksi dan penyajian pangan siap saji sebaiknya bebas hama baik tikus, lalat, semut maupun kecoa."

Ucup    : "Semua itu harus dibasmi ya Pom."

Pompi  : "Iya betul Cup...tapi pembasmiannya tidak boleh menggunakan bahan kimia yang berbahaya untuk pangan seperti racun tikus, karena berpotensi mencemari makanan yang diolah."

Ucup    : "Jadi pakai apa pembasmian tikusnya Pom?"

Pompi  : "Tikus bisa dikendalikan/dibasmi dengan cara menggunakan perangkap, lem atau menutup akses lubang-lubang yang bisa menjadi keluar masuk tikus, misalnya angin-angin bisa ditutup dengan strimin, lubang pembuangan air juga harus ditutup rapat."

Ucup    : "Oh gitu...jadi kalau pakai racun tikus tidak boleh ya Pom."

Pompi  : "Iya Cup...dan yang tidak kalah penting selalu menjaga kebersihan warung, barang-barang yang tidak berguna seperti kardus-kardus bekas harus disingkirkan."

Ucup    : "Kalau hewan peliharaan seperti burung apakah boleh berada di dekat warung makan Emak?"

Pompi  : "Hewan peliharaan seperti burung, kucing, ayam dll tidak boleh berada di area pengolahan pangan karena dapat menjadi sumber cemaran pangan."

(Sumber :Badan POM, ditulis oleh Wulandari/BBPOM di Yogyakarta)